Selasa, 11 November 2008

OBAMA dengan Indonesia...???


OBAMA dengan Indonesia menurut Indonesianis Ohio State University Prof. Dr. William Liddle.


Hidayatullah.com-- 4 November 2008, pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) sedang berlangsung. Peristiwa yang menjadi sorotan dunia. George W. Bush yang berkuasa selama delapan tahun, akan segera diganti oleh Barrack Obama atau saingannya John McCain. Tapi apa dampak kemenangan salah satunya bagi hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat? Indonesianis Ohio State University di Columbus, Ohio, Prof. Dr. William Liddle, mengatakan, McCain atau Obama, bagi Indonesia sama saja. Tak ada perbedaannya. Apa maksudnya? Inilah petikan wawancaranya yang dimuat Radio Nederland Wereldomroep (RNWL), 4 November 2008 yang diedit ulang ulang www.hidayatullah.com.

RNWL: Kebijakan Washington terhadap Jakarta tidak akan berubah apakah di bawah Obama atau di bawah McCain. Kalau begitu, kenapa khalayak Indonesia begitu tergila-gila pada Obama? Pertama-tama kepada prof. Liddle ditanyakan kenapa dia memilih Obama?

William Liddle: Sebab saya tidak pernah menyetujui berbagai macam kebijakan obama-mccainpresiden Bush dan partai Republik, termasuk masalah-masalah domestik, seperti pembangunan ekonomi dan juga masalah luar negeri, kebijakan luar negeri, khususnya tentang Timur Tengah. Dari awal saya menganggap serangan di Irak itu sebagai kesalahan besar. Dan saya berharap supaya presiden Obama, kalau memang Obama menjadi presiden, akan menciptakan kebijakan luar negeri merumuskan strategi luar negeri yang lebih canggih.

RNW: Kalau misalnya Obama menjadi presiden, apakah kebijakan luar negeri akan berubah juga?

William Liddle: Kepentingan tidak berubah

RWL: Tetapi pendekatan Obama berbeda sekali dengan pendekatan McCain atau pun Bush. Misalnya kalau McCain yang menang saya kira langkah pertama yang dia selalu ingin memilih adalah langkah perang

William Liddle: Tapi sampai sekarang setiap kali dia mendapat kesempatan untuk berbuat sesuatu di luar negeri, dia selalu lebih suka memilih jalan perang. Nah, kalau Obama saya kira langkah terakhir adalah perang. Jadi misalnya tentang Iran, kita akan lihat dengan sangat jelas kalau Obama menjadi presiden, dia akan mencoba berbicara dengan pemerintahan Iran. Tidak langsung menyerang. Kalau McCain menjadi presiden, dia akan mengancam seperti presiden Bush sekarang.

RNW: Kalau Obama misalnya menang, bagaimana kira-kira kebijakan luar negeri Obama terhadap Indonesia?

William Liddle: Oh, saya mulai tadi kan dengan kepentingan, sebab saya kira penting bagi pengamat di luar negeri, orang yang mengamati perkembangan di Amerika untuk mengerti bahwa seorang Obama memang cuma memimpin negara dengan golongan-golongan kepentingan yang ada di dalam masyarakat Amerika yang tidak berubah. Nah, hal ini lebih khusus berlaku bagi hubungan antara Indonesia dengan Amerika.

Hubungan bilateral antara dua negara yaitu Amerika dan Indonesia sudah baik sebetulnya. Tidak ada ganjalan yang mengganggu hubungan itu sekarang di bawah presiden Bush dan presiden Yudhoyono. Dan saya tidak melihat suatu perkembangan baru atau perubahan di dalam kebijakan Obama yang akan mengganggu hubungan bilateral yang sudah bagus itu.

RNW: Jadi tidak ada perbedaan apakah McCain yang terpilih ataukah Obama yang terpilih?

William Liddle: Tidak, tidak sebab contoh saya yang tadi adalah Iran. Hubungan Amerika dengan Iran kan tidak baik. Tetapi hubungan Amerika dengan Indonesia baik. Kalau McCain menjadi presiden dia tidak akan mengancam, menyerang atau menduduki Indonesia. Hubungan bilateral dengan Indonesia tidak seperti itu. Jadi saya tidak melihat satu perubahan kalau McCain menjadi presiden, kebijakan Amerika terhadap Indonesia tidak akan berubah.
RNW: Kalau misalnya tidak ada yang berubah begitu ya pak, kenapa orang Indonesia tergila-gila dengan Obama?

William Liddle: Pertama mungkin mereka terlalu berharap dan ini penting juga untuk dimengerti. Tetapi mungkin sebaiknya kita tekankan dimensi lain dari masalah ini. Yaitu bahwa Obama adalah orang muda yang sebagian berasal dari dunia ketiga dari Afrika, orang Afrika-Amerika yang sulit sekali dibayangkan bagi kami pun dua tahun yang lalu. Sulit sekali dibayangkan bahwa seorang dengan keturunan itu bisa menjadi presiden di Amerika.

Kok masyarakat Amerika, masyarakat pemilih bersedia memilih orang seperti itu yang begitu muda, dan orang Afrika-Amerika yang hanya merupakan minoritas di Amerika, 15%. Dan dari keluarga tradisi budak di Amerika. Jadi mereka masih dianggap ya, berasal dari itu. Jadi orang di luar negeri termasuk di Indonesia, saya kira berharap banyak dari Amerika sebagai model, cara memerintah, bagaimana memilih seorang presiden, siapa saja yang bisa menjadi presiden.

Di Indonesia kan selama ini cuma orang Jawa yang bisa menjadi presiden. Alangkah baiknya kalau orang Bugis yang bisa menjadi presiden atau Batak, atau Aceh. Jadi kira-kira seperti itu. Harapan bagi Indonesia tercermin di dalam perkembangan di Amerika.

RNW: Jadi kesimpulannya orang Indonesia hanya melihat Barrack Obama hanya sebagai sosoknya pak ya?

William Liddle: Romantis, ada unsur romantis di dalamnya. Tapi saya juga begitu, saya akan memilih Obama dan saya juga cemas sendiri, ragu sendiri, sebab jangan-jangan kami mengharapkan terlalu banyak dari Obama. Apalagi dunia luar yang mengikuti dari jauh.

RNW: Jadi orang Indonesia hanya memilih sosoknya saja tanpa memperdulikan bahwa Obama itu sebetulnya sama saja dengan McCain sebetulnya ya? Maksudnya dalam hubungan Indonesia dan Amerika?

William Liddle: Oh ya, tetapi orang Indonesia saya kira tidak berpikir saja sebagai orang Indonesia, tetapi mungkin juga misalnya sebagai orang muslim. Sebagai orang Muslim, anggota dari umat Muslim di seluruh dunia, tentu ada harapan supaya ada kebijakan di Amerika yang lebih wajar, lebih tepat, lebih lunak, lebih merangkul.

Dan saya kira kita bisa mengharapkan kebijakan seperti itu dari seorang Obama, meski pun dia bukan islam. Dia kan dituduh, maaf ya, dituduh dalam tanda kutip sebagai orang islam di Amerika, dan dia bukan orang islam. Tapi bukan masalah itu. Ada kesan dan saya juga meyakini ini, dia lebih terbuka pada dunia muslim. Dia lebih mengerti dunia ketiga pada umumnya. Nah, kalau kita membicarakan itu juga memberikan alasan kenapa orang Indonesia mengharapkan kemenangan Obama. [rnwl/cha/www.hidayatullah.com]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment please on My Blog WORLD SECRET