Selasa, 11 November 2008

ITS...with Jhagad ebs FM



Taman Alumni ITS, ITS Online - Dari awal, acara yang di selenggarakan oleh radio EBS FM dan salah satu event organizer lokal ini terlihat matang. Beberapa hari sebelum hari H, panitia telah mempromosikan acara ini secara besar-besaran. Hal ini terlihat dari pemasangan baliho dan spanduk yang dipasang di setiap sudut ITS. Sedangakan pemasangan panggung baru dimulai sekitar Senin (15/5) sore. Hasilnya tidak sia-sia, berkat kerja keras para kru, akhirnya sebuah panggung megah pun berhasil didirikan. Emil, salah satu kru acara ini mengatakan bahwa panggung megah ini hanya disediakan untuk konser Indiefest yang berada di luar ruang, �Kalo yang di dalam ruang kita hanya pakai panggung kecil yang sound-nya juga terbatas,� imbuhnya.

Penonton yang hadir untuk menyaksikan Indiefest ini terhitung banyak. Tidak saja dari ITS, banyak penonton yang hadir merupakan para pendukung sepuluh band indie yang akan tampil. Sepuluh band indie yang hadir membawakan masing-masing dua lagu yang diciptakan sendiri. tidak jarang para penonton ikut menyanyi bersama karena sudah mengenal lagu tersebut melalui radio. Martha, salah satu pengunjung yang hadir, mengaku bahwa banyak band indie yang hadir masih meniru band-band besar yang sudah lebih dahulu eksis. �Ada yang terlihat mencontek Ada Band dan Flanela,� ujar mahasiswi ITS ini.

Indiefest yang diselenggarakan di Surabaya merupakan sebuah ajang untuk menyaring band-band indie berbakat di Jawa Timur. Tidak jarang band-band indie yang ditampilkan pun berasal dari luar kota Surabaya seperti Malang dan Kediri. Sebut saja band Kid Ked yang berasal dari Kediri. Band yang mengusung musik yang beraliran romantic rock ini mengaku rela datang mengikuti ajang Indiefest di Surabaya untuk lebih mengenalkan band mereka seraya berharap untuk dapat menembus jajaran major label.

Sedangkan band lain yang berasal dari luar Surabaya adalah band Kamusuka. Band yang digawangi lima personil ini mengaku membawa aliran pop delay, �Kami mencoba untuk mengenalkan aliran bermusik kami yang unik,� ujar salah satu personil band indie yang berasal dari Malang ini.

Sebagian besar band-band yang dihadirkan malam itu merupakan band yang mengusung aliran pop. Mungkin hanya Rinos, salah satu band indie asal Surabaya, yang mencoba eksis dengan mengusung aliran musik yang mereka sebut dengan flat in chord. Dalam ajang ini juga tercatat ada seorang mahasiswa ITS yang tampil dalam band Atsui.

Vidya, salah satu penyiar radio EBS FM yang juga sibuk mempersiapkan acara ini mengatakan bahwa acara Indiefest ini merupakan acara pencarian bakat band indie lokal yang mempunyai musikalitas baik. Selain EBS FM, ada beberapa radio di Surabaya yang juga menjadi penyelenggara Indiefest ini. �Dari ribuan band indie yang mendaftar, nantinya hanya akan diambil 12 yang akan dimasukkan dalam album kompilasi,� ujar Vidya.

Mengenai persiapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara sebesar ini, Jhagad, salah satu kru EBS FM, mengaku bahwa acara ini dipersiapkan sejak bulan Maret. �Yang paling lama adalah tahap seleksi melalui polling SMS,� ujar mahasiswa Unair ini. Namun melihat venue yang megah dan antusiasme mahasiswa ITS yang besar dia mengaku puas dengan acara Indiefest kali ini. (ap/ftr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment please on My Blog WORLD SECRET