Linux merupakan sistem operasi yang fleksibel, dalam arti Linux bisa bekerja sendiri sebagai PC standalone, maupun sebagai workstation yang bisa bekerja sama dalam sebuah jaringan komputer. Bahkan bisa sebagai server merangkap workstation atau PC Client. Ini semua bisa dilakukan secara bersama-sama dalam satu PC.
Struktur Disk dan Partisi Harddisk
Pengertian tentang hardisk tidak hanya melulu mengenai sektor.Sektor merupakan bagian unit data terkecil dari harddisk, ukurannya adalah 512 bytes. Sektor pada hard disk ditandai dengan nomor dari 0 sampai dengan n-1.Sektor pertama, misalnya nomor 0, disebut juga dengan MBR (Master Boot Record), berisi antara lain tabel partisi. Sebagaimana sebutannya tabel ini berisi informasi mengenai partisi yang ada pada harddisk. Berisi maksimal 4 entry dibagi dalam 4 partisi yang disebut dengan partisi primer (primary partitions). Setiap entry pada tabel partisi berisi bermacam informasi, terutama nomor sektor saat dimulainya partisi, nomor akhir sektor dan juga type partisi. Biasanya type partisi berisi spesifikasi dari sistem file. Setiap sistem operasi mengenalinya, namun tidak selain itu.
Sebagai contoh, Windows menganggap setiap partisi yang dinyatakan sebagai FAT (File Allocation Table) pastilah berisi sistem file FAT. Ini berbeda dengan LINUX, kita dapat meletakkan sistem file ext2 pada partisi berlabel FAT dan melakukan setting tanpa masalah, jika Windows mungkin sudah crash.
Pada Windows, partisi pendek ini menjadi drive. Tapi ada bentuk khusus yang bisa menjadi partisi primer menjadi partisi sekunder atau partisi tambahan (extended partitions).
Partisi Tambahan (Extended Partitions)
Hanya ada 1 (satu) partisi sekunder pada setiap hard disk. Kehadiran partisi sekunder ini karena bermacam-macam alasan, pada dasarnya agar bisa mempartisi hard disk yang berkapasitas besar menjadi lebih dari 4 partisi. Kemudian, karena keterbatasan program fdisk pada DOS / Windows yang hanya bisa membuat 1 partisi primer pada setiap hard disk.
Keterbatasan Windows yang lain adalah: pada saat Windows 95 pertama kali diluncurkan, ternyata FAT16 tidak bisa mengatasa masalah kehadiran hard disk berkapasitas lebih dari 2 GB, pada saat itu harddisk berkapasitas lebih dari 2 GB sudah ada, sejak saat itulah digunakan partisi sekunder. Kehadiran FAT32 memperbaiki kelemahan tersebut.
Aturan Penamaan Disk dan Partisi
Penamaan disk dan partisi pada windows dan linux sangat berbeda. Perbedaan mendasar terletak pada kenyataan bahwa Windows tergantung pada bentuk partisi yang mengalokasikan huruf pada drive. Sedangkan linux tergantung pada posisi disk dalam jalurnya (IDE, SCSI) dan pada partisi setiap disk, namun tidak mengambil bentuk partisi dalam perhitungan keseluruhan.
Sistem File pada Linux
Sistem File pada Linux (ext2) sebagaimana Sistem File UNIX lainnya, tidak mengenal istilah drive seperti pada DOS atau Windows (contoh: Drive C:, Drive D: dan seterusnya). Sistem File Linux menggunakan sistem hierarki dan penyatuan (direktory dalam directory) yang memperlakukan semua file, directory dan device driver (termasuk disk drive, Floppy Disk dan CD-ROM Drive) sebagai file. Sistem File Linux / UNIX mendukung nama file sebanyak 256 karakter, tidak termasuk tanda simbol dan tanda kutip kecuali titik (.), dan tanda Minus (-). Tanda titik dapat digunakan berkali-kali dalam satu nama file, contoh :
ini.nama.file
Semua perintah di Linux bersifat Case-Sensitive (huruf besar dan kecil diartikan berbeda) dan menggunakan tanda / (slash) untuk menyatakan sebagai Directory. Ini berbeda dengan DOS/Windows yang menggunakan tanda \ (backslash).
Susunan hirarki dalam Sistem File UNIX/Linux adalah sebagai berikut :
/ : direktori root
/bin : berisi file-file perintah dasar dalam bentuk biner
/boot : berisi file-file dan informasi yang dibutuhkan dalam proses booting awal
/dev : berisi file-file perangkat pengendali (device driver)
/etc :berisi file-file tambahan yang rata-rata adalah untuk administrasi dan konfigurasi sistem
/home : direktori untuk pengguna (user) linux
/lib : berisi file-file kepustakaan (library)
/sbin : berisi file-file untuk superuser atau root dan file biner untuk startup sistem
/tmp : berisi file-file sementara / temporer
/usr : berisi file dan direktori untuk perintah tambahan baik dalam bentuk biner maupun script
/var : berisi file-file variabel (misalnya spooling untuk sistem, pencetak, mail) dan juga berisikan log
Penamaan Partisi pada Linux
Linux menggunakan lebih banyak metode logika untuk penamaan partisi. Pertama, tidak diletakkan pada account type partisi yang mungkin Anda punyai. Kedua, penamaan pada partisi tergantung pada disk mana ditempatkan. Untuk jelasnya seperti ini :
Primary Master dan Primary Slave pada peralatan IDE, tanpa membedakan apakah mereka hard disk, CD-ROM atau lainnya, masing-masing disebut dengan /dev/hda dan /dev/hdb
Pada interface kedua, masing-masing disebut dengan /dev/hdc dan /dev/hdd untuk master dan slave
Jika komputer Anda menggunakan peralatan IDE lainnya,misalnya kartu suara IDE, maka disebut dengan /dev/hde, /dev/hdf dan lain-lainnya
Partisi dinamai dengan nama sesudah disk atau di mana ditemukannya. Misalnya, partisi pada disk primary master IDE:
Partisi Primer dinamai dengan /dev/hda1 sampai dengan /dev/hda4 , jika ada
Partisi logika, dinamai dengan /dev/hda5, /dev/hda6 dan lain-lain tergantung pada tabel partisi logika
Sumber : buku Tip Dasar Pengoperasian dan Trik Setting Jaringan: R.Kresno Aji - Elex Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment please on My Blog WORLD SECRET